Selasa, 16 Oktober 2012

Jalan-Jalan Ke Kebun



By; Abdul Rohim (Hulu Sungkai, 16JULI2012) pkl.19.45 WIB)

Sore hari (16/7/2012) selepas istirahat setelah seharian bekerja, saya dan teman sekos an di ajak oleh kak yadi (pemilik rumah) untuk mengambil kelapa muda (degan) yang kebetulan berada dikebun depan rumah, jaraknya tidak sampai 300 meter dari rumahnya. Suasana sore itu begitu sejuk. sejak siang memang cuaca nya tidak terlalu panas. Teman saya mengatakan bahwa hari ini cuacanya terasa panas dingin.


Daripada ‘melompong’ tak ada aktifitas dikos an lebih baik jalan-jalan kebun, begitu pikir saya. Karnanya ajakan ini saya sambut hangat dan berangkatlah kita bertiga menuju lokasi.

Pohon kelapa nya tidak terlalu tinggi sekitar 10 meter, menurutnya kelapa itu baru ditanam ketika dia kecil bahkan sempat membantu bapaknya untuk menanam. Kalau saya taksir berdasarkan umur dia, mungkin sekitar 20 tahunan umur pohon kelapa tersebut.

Selain mengambil ‘degan’, kak yadi juga mengambil kelapa yang sudah tua untuk dijual besok ke pasar. Satu biji kelapa (ukuran besar) harga dipasar Rp.2500 begitu katanya. Karna untuk dijual kepasar, saya lihat tidak begitu banyak dia mengambilnya. Saya tidak sempat menghitung angka pastinya berapa, tapi kira-kira dibawah 15 biji.

Pohon kelapa di kebun tersebut bukan pohon utama, hanya sebagai pelengkap saja, bahkan kebun itu cenderung campur atau tumpang sari. Ada kopi, karet, lada, pohon sungkai, durian dan tanaman-tanaman lainnya.

Kebetulan waktu itu juga lagi musim kopi dan lada. Menjadi pengalaman yang mengesankan ketika melihat buah kopi dan lada yang bergelantungan meminta pemilik untuk memetiknya.

Dikampung tanahnya luas-luas, maka musim panen tidak semuanya bisa diambil cepat. Butuh waktu lama untuk menyelesaikannya. 

Kalau diperhatikan ada 3 pekerjaan dimusim ini yaitu getah karet yang dipanen tiap hari, kopi dan lada yang dipanen tiap tahun.

Bagi buruh, sekarang lebih memilih memetik lada karna upahnya lumayan besar yang mencapai Rp.2000 per KG. Kalau sehari dapat 50 KG maka upahnya mendapat Rp.100.000 tanpa potong PPH. Bandingkan dengan kopi yang upahnya Rp.1500 per KG, jadi kalau dapat 50 KG berarti upahnya Rp.75.000.

Namun sayangnya, harga ketika musim, bagi petani/ pekebun cenderung dirugikan dikarnakan tidak ada kepastian harga bahkan harga cenderung terus turun. Untuk lada saja dari harga Rp.50.000 per KG diawal-awal musim sekarang anjlok menjadi Rp.38.000 per KG. Mendekati bulan puasa dan lebaran, diperkirakan  para petani menjual hasil kebunnya tersebut dikarnakan kebutuhan, tidak disimpan terlebih dahulu menunggu harga tinggi.

Disinilah perlunya pemerintah untuk secepatnya mengesahkan RUU pertanian  yang memihak ke petani, sehingga petani tidak dipermainkan harga hasil kebunnya ketika panen.

Jalan-jalan kebun yang dipenuhi pepohonan memang selalu memberikan kesan tersendiri, kita juga ikut tenggelam dalam suasana kehidupan kebun. Sambil minum air kelapa, begitu ramahnya nyamuk menyapa kita, sampai-sampai saya ‘dikerubungi’ nyamuk dari ujung kepala sampai kaki. Ternyata tantangan nya disini, sehingga teman saya sempat balik ke kos an untuk mengambil ‘Obat oles penangkal nyamuk’ supaya nyamuk tidak menggigitnya.

Setelah diolesin, tetap saja saya masih digigit nyamuk--mungkin harus banyak olesannya--bahkan tusukan moncong nyamuk, menembus kaos dan celana training saya.

Walaupun saya anak seorang petani dan tinggal di desa dengan kehidupan lebih banyak di dunia pendidikan, tapi kalau ke kebun karet, lada ataupun kopi, baru mengenal nya semenjak ditugaskan ditempat ini. Suasana nya saya rasakan berbeda antara dipersawahan dengan diperkebunan.

Jalan-jalan sore ini setidaknya, saya bisa sedikit memahami suasana kehidupan dikebun, pekerjaan seorang petani/pekebun yang harus menunggu bertahun-tahun sampai tanamannya menghasilkan dan penurunan harga ketika musim panen.

o..iya, oleh-oleh dari kebun juga yaitu sebotol air ‘degan’ untuk kita minum nanti malam sebagai teman pelepas dahaga ketika kita berselancar di dunia maya…

Sawang sinawang, enak juga jadi petani kalau punya tanah yang luas…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar