Minggu, 14 Oktober 2012

Catatan Romadlon ;Dua Golongan Orang Yang Berpuasa


Oleh : Abdul Rohim

(19 07 2012 pkl.20.16)  Lampura


Tidak terasa telah kita lewati hari-hari selama 11 bulan yang lalu, di lalui dalam rutinitas kita berdasarkan kualitas puasa kita pada ramadhan tahun lalu dan sampailah kita pada ramadhan tahun ini yaitu bulan penuh barokah, bulan yang selalu ditunggu dan diharapkan kehadirannya dalam do’a-do’a  jutaan muslim di dunia (wa baligna romadona) dengan penuh pengharapan  bisa menjalani nya secara sempurna. Inilah bulan yang terkandung perintah berpuasa bagi orang-orang yang beriman.



Alloh SWT Berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa” (QS al-Baqarah:183).

Dalam redaksi ayat diatas, Alloh SWT hanya menyeru kepada orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang percaya bahwa tiada tuhan yang patut disembah kecuali Alloh swt. Akan percuma saja, bila seruan ini ditujukan kepada selain orang yang beriman walaupun Alloh swt memberikan begitu banyak keutamaan dan pahala bagi yang menjalaninya.

Sahabat,Walau pun kita jungkir balik menyampaikan seruan ini, orang-orang yang tidak beriman (kafir), mata dan hati mereka tertutup oleh kegelapan sehingga mereka berpaling akan seruan ini. Alangkah ruginya mereka, kelak dibalas oleh Alloh swt dalam siksaan yang sangat pedih.

Bagi yang berpuasa ,tentu  tidak serta merta kita mendapat keutamaan yang Alloh swt  janjikan. Perlu perjuangan seluruh jiwa dan raga dalam menggapai nya. Tidak cukup hanya menahan makan dan minum saja, menahan dari yang membatalkan puasa seperti yang digariskan dalam hukum fiqih dari terbit fajar sampai terbenam matahari, namun harus lebih dari itu yaitu menjalaninya baik secara lahir maupun batin.

Karena nya, bagi orang yang berpuasa, kita akan mendapati dua golongan yang bertolak belakang yaitu golongan orang yang beruntung dan golongan yang rugi.

Golongan pertama yaitu golongan yang beruntung adalah golongan yang mendapatkan pahala yaitu golongan yang berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala (imanan wa ihtisaban) karena Alloh swt. Mereka akan mengerjakan puasa bukan saja lahirnya saja, namun batin mereka pun ikut berpuasa. Dengan imanan dan ihtisaban tersebut maka lahirlah keikhlasan dalam menjalankan puasa. Mereka akan menjauhi sikap munafiq (berbohong,khianat dan tidak menepati janji). Mereka akan menjauhi sikap riya’(ingin dilihat) dan sum’ah (ingin didengar) yang dapat merusak amal ibadahnya. Mereka akan menjauhi ghibah (menggunjing), menyakiti tetangganya, mengolok-olok dan lain sebagainya.

Inilah golongan yang akan mendapatkan pahala nya puasa, sebagaimana dalam sabda nabi Muhammad SAW.

“man soma romadlona imanan wa ihtisaban gufiro lahu ma taqoddama min dzanbihi’

Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Golongan yang kedua adalah golongan yang rugi yaitu golongan yang hanya akan mendapatkan lapar dan haus saja. Kenapa bisa seperti itu? Karena tujuan berpuasa samasekali tidak membekas pada dirinya. Mereka berpuasa namun karena hanya ingin dilihat sebagai seorang yang alim, hanya menjalankan budaya ramadlan saja karena malu bila dilihat tidak ikut berpuasa, Mereka berpuasa namun pada kesempatan yang lain mereka sering menyakiti tetangganya, menggunjing kejelekan orang lain, tidak jujur dalam kata dan perbuatan, mengambil hak orang lain dan lain sebagainya.

Inilah orang yang rugi, sebagaimana digambarkan oleh nabi SAW :

 ‘Rubba soim hadduhu min siyamihi alju’u wa al’atsu’
“Betapa banyak orang berpuasa yang hanya memetik lapar dan dahaga.” (HR. Ibnu Majah), al-Hakim dan dia menshahihkannya. Al-Albani berkata: “Hasan Shahih.”

Sahabat, dari sini kita bisa menentukan pilihan, posisi manakah yang akan kita raih. Tergantung bagaimana  kualitas  ibadah puasa kita. Tapi, fitrah manusia adalah tidak ada yang ingin rugi, karenanya pilihlah yang menguntungkan kita. Golongan pertama adalah pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Golongan yang pertama akan menciptakan golongan orang-orang yang bertakwa yaitu menjalankan perintah Alloh swt dan menjauhi larangan-Nya. Disini lah puasa, memberikan bekas pada dirinya dalam setiap kata dan perbuatannya sehari-hari. Mereka akan cenderung bisa menahan diri dari godaan nafsu syahwat nya yang cenderung kepada keburukan dan meramunya dalam bingkai nafsu syahwat yang penuh rohmah.

Berhasil tidaknya tujuan puasa bisa dilihat dari kualitas amal salehnya sehari-hari. Kalau masih tetap menjalani keburukan atau malah cenderung lebih parah, berarti puasanya tidak memberikan dampak apa-apa. Hanya latihan lapar dan haus saja.

Semoga puasa tahun ini, menambah kualitas taqwa kita sehingga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung. Amien…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar