By : abdul Rohim (18 Juli 2012 pkl.20.30)
Anda mungkin pernah
merasakan BT, suntuk, tidak bergairah dalam beraktifitas. Bila benar, maka anda
perlu istirahat atau pun refresing melepas penat. Anda bisa jalan-jalan
keliling kampung, melihat pemandangan yang elok, memperhatikan kesibukan
orang-orang, atau bila ‘budget’ nya cukup, ke tempat rekreasi adalah pilihan
yang tepat.
Hidup janganlah
terlalu ‘ngoyo’ mengejar target yang belum tercapai sehingga melupakan hak yang
ada pada diri kita. Semua anggota tubuh kita mempunyai hak untuk dimanjakan
dengan kenyamanan. Tidak benar kalau mata hanya untuk ‘melototin’ layar monitor
laptop kita demi mengejar selesainya tugas, kurang baik bila tangan kita
diporsir terus untuk mengangkat ini dan itu, gak pas bila kaki kita dipakai
untuk berjalan terus, kurang bijak bila otak kita dipakai untuk berpikir terus
untuk memecahkan masalah.Semuanya mempunyai kapasitas yang terbatas dan akan
meluap bila kita tidak memahami kapasitas kemampuan tersebut. Peluapan itulah
yang sering kita sebut sakit. Nah, kalau sudah seperti ini, semua aktifitas
kita terhambat.
Menggunakan tubuh
secara bijak, merupakan keharusan. Sebagai muslim, malah kita dianjurkan untuk
menjadi muslim yang kuat baik secara jasmani maupun rohani. Tidak dibenarkan kita
menganiaya diri kita sendiri. Dalam term fiqih, bahkan kita diperbolehkan
memakan ‘bangkai’ dalam keadaan darurat bila tidak ditemukan sama sekali
makanan demi untuk bertahan hidup.
Karenanya, perlu
ditekankan disini, mencegah lebih diutamakan daripada mengobati. Secara
pribahasa ‘sedia payung sebelum hujan’.
Tubuh kita perlu di
refresh untuk mengembalikan pada keadaan yang fit. Kalau kita perhatikan,
orang-orang yang sukses secara materi, biasanya mereka lebih mengahargai
kesehatan nya. Selama seminggu mereka disibukan dengan dunia kerja, tapi bila
akhir pekan mereka memenuhi tempat rekreasi. Ada juga, yang mengambil cuti beberapa minggu
atau bulan untuk beristirahat ke luar negara yang menyediakan tempat rekreasi.
Enak sebenarnya hidup
di Indonesia,
Tinggal keluar rumah (bagi yang dipedesaan) sudah disediakan fasilitas
rekreasi yang natural. Yang penting
intinya, kita bisa menikmatinya atau tidak.
Juga sepertinya, kita
tidak terlalu sibuk-sibuk amat beraktifitas. Kadang tubuh ataupun otak kita banyak
‘dianggurin’ jadi tidak perlu untuk direfresh.
Ya itulah mungkin
kesalahan pola pikir kita, inginnya selalu mendapatkan yang maksimal dengan
aktifitas minimal. Ingin berekreasi
tanpa jelas alasan nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar