Minggu, 21 Oktober 2012

Sabar Dalam Musibah


Oleh ; Abdul Rohim

Minggu;6 Mei 2012 pkl 10;51
 
Terkadang sebagian orang apabila ditimpa musibah sering mengeluh bahkan menyalahkan kepada sang pencipta bahwa hidup ini tidak adil untuknya sehingga yang lebih tragis lagi bunuh diri dengan berbagai cara bisa minum obat serangga,menjatuhkan diri dari rumah berlantai,menggantung diri atau lain sebagainya.Tentu perbuatan diatas sangatlah dilarang oleh Alloh swt bahkan meminta kepada alloh swt untuk mencabut nyawanya pada waktu itu juga dilarang keras oleh alloh swt.


Musibah bisa datang dalam berbagai bentuk yaitu bisa berupa sakit,hartanya habis,orang yang disayanginya di panggil oleh yang maha kuasa,susah mencari penghidupan (kemiskinan) dan lain sebagainya.Yang jelas bila sesuatu itu tidak mengenakan dirinya itulah yang dinamakan musibah.

Inilah hidup dimana siapapun mau ataupun tidak mau pasti akan mengalami musibah tersebut karena alloh swt ingin menguji kepada kita siapa yang paling bagus amalnya.Siapa yang tahan uji maka dialah berhak menyandang gelar pemenang dalam pandangan alloh swt dan berhak mendapatkan apa yang telah dijanjikan olehNya.

Bagaimana caranya agar kita bisa menjadi pemenang dalam setiap musibah? Kuncinya hanya satu yaitu sabar.Secara etimologi Sabar berasal dari bahasa arab ‘shobaro-yasbiru-shobron’ yang berarti menahan atau mencegah.dari sini kita bisa menafsirkan bahwa sabar adalah menahan diri dari sifat-sifat yang buruk seperti keluh kesah,emosi serta meneguhkan hati untuk selalu berada pada koridor-koridor yang telah ditetapkan oleh alloh swt.

Sebagian kita mungkin beranggapan bahwa ujian alloh swt itu hanya berupa keburukan dimana kita sering melihat bahwa nasehat sabar hanya disampaikan kepada orang-orang yag terkena musibah saja.semisal ada tetangga kita yang meninggal kepada keluarganya yang ditinggalkan sering mengucapkan ‘sabar ya,semuanya milik alloh dan hanya kepadanyalah akan kembali’.Atau kepada yang sakit sering dikatakan ‘yang sabar ya,setiap penyakit pasti ada obatnya’ ataupun ucapan-ucapan lainnya yang semuanya bermuara pada sesuatu yang tidak mengenakan hati seseorang.

Nah tentu anggapan ini tidak benar,karena alloh swt menguji seseorang bukan hanya dalam keburukan saja akan tetapi bisa berupa kebaikan seperti misalnya alloh menguji dengan harta,jabatan,popularitas,anak,istri dan lain sebagainya yang semuanya itu adalah ujian dimana sanggupkah mereka tetap bersyukur kepada alloh swt sehingga kegemilangan harta,popularitas dan keturunan tersebut menyebabkan mereka tidak lupa untuk beribadah kepadaNya.Mari kita perhatikan firman alloh swt dibawah ini;

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Al-Anbiya’: 35)

Dari firman alloh tersebut diatas tentunya nasehat sabar bukan saja ditujukan kepada orang yang ditimpa musibah saja akan tetapi kepada orang-orang yang mungkin dalam anggapan kita sedang bergelimang dengan kesenangan.Bersyukurlah terhadap harta,popularitas,jabatan,anak,istri dan lain sebagainya yang diberikan alloh kepada kita sehingga ketika semuanya diambil oleh alloh swt kita tidak meraung-raung bahkan menyebabkan stress berlarut-larut.

Terkadang memang sering kita mendengar dalih bahwa sabar ada batasnya,tentu ini juga tidak benar karena bagaimanapun juga alloh swt tidak akan menguji seseorang melampaui batas kemampuannya.Bagi orang yang sakit kita mungkin bisa mencontoh kesabaran nabi ayyub As dimana selama 18 tahun diuji alloh swt dengan sakit yang menyebabkan hartanya habis,anak keturunannya pun semuanya dipanggil oleh alloh swt,diusir dari kampungnya karena masyarakat sekitar takut penyakit beliau menular dan hanya tersisa istri beliau dewi rahmah yang setia mendampingi dan mengurusnya.

Sakit nya beliau menurut keterangan digerogoti oleh ulat sehingga menghabiskan semua daging tubuhnya dan yang tersisa hanya tulang dan urat syaraf nya saja namun sungguh luar biasa kesabaranya bahwa hati dan lisan nya selalu berdzikir kepada alloh swt dan tidak melupakan karunia-Nya,beliau bahkan mengatakan kepada istrinya- dimana waktu itu istrinya meminta kepadanya supaya alloh menyembuhkan penyakit yang dideritanya selama ini- bahwa ujian ini belum seberapa dengan kenikmatan yang diberikan alloh kepada kita yang selama 80 tahun kita menikmatinya.

Kalau kita bisa sabar terhadap segala cobaan yang baik terutama bila cobaan tersebut tidak menyenangkan kita maka kemenanganlah yang akan didapatkan.akan tetapi apabila kita berputus asa terhadap semua rahmat alloh swt maka kita termasuk golongan orang-orang yang kufur.
Cobaan berupa sakit misalnya,bila kita bisa menghadapinya dengan ihlas tanpa keluh kesah bahkan dengan sakit lebih mendekatkan diri kepada alloh swt tentu alloh swt akan membalas nya dengan kebaikan.mari kita perhatikan hadis nabi SAW dibawah ini :

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullan SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut." (HR. Bukhari & Muslim)

Dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah berfirman, "Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya." (HR. Bukhari)

Dari hadis diatas,tentu kita sangat prihatin kepada orang-orang yang bila ditimpa musibah namun tidak bisa menerimanya sebagai ujian dari alloh swt.,dua kerugian baginya yaitu musibah telah terjadi dan mereka tidak mendapat pahala dari musibah tersebut.Nah,apalagi kita mungkin akan menganggap bodoh kepada orang-orang yang mengakhiri hidupnya karena tidak mampu menanggung ujian hidup ini,di dunia mereka merasakan beratnya hidup apalagi diakherat kelak.Inilah bukti tidak adanya iman dalam hati mereka bahwa dengan mati menganggap terlepas dari beban hidup semuanya padahal tentu tidak seperti itu bahwa kita diciptakan dan tentu akan dimintai pertanggung jawaban.

Karenanya mengangan-angankan kematian apalagi mengakhiri hidup sangatlah dilarang keras dalam islam,seperti sering kita lihat dalam tulisan-tulisan FB atau pun mungkin sering kita mendengar do’a teman-teman kita “Ya alloh saya sudah tidak tahan,maka cabutlah nyawa saya hari ini”,ya alasan nya sih sepele karena putus cinta menyebabkan do’a seperti itu.Redaksi do’a yang seperti itu dilarang oleh Islam,bahkan mengharapkan kematian pun tidak dibenarkan.Karenanya Nabi Muhammad saw memberikan redaksi do’a dalaw riwayat bukhori muslim sebagai berikut “Ya Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik unttukku. Dan wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku."  

‘ala kulli hal,bahwa dalam hidup kita akan selalu mendapat ujian baik yang berupa keburukan maupun kebaikan dan dengan kesabaran merupakan kunci dari semua itu.mari kita hayati dan implementasikan firman alloh swt  (QS. 8: 46) ; "Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar