Pada
hari minggu,1 Maret 2012 saya dating ke pondok pesantren nurul huda pringsewu
dengan tujuan ziarah ke makam nya mbah romo yayi Abdullah sayuti alhaj yang
memang pada hari itulah rencana haul yang ke-2 beliau dilaksanakan,Namun karena
ada beberapa pertimbangan pihak panitia mengundurkan acara pelaksanaanya.Selain
ziarah tentunya ‘sowan’ ke asatidz pesantren nurul huda sebagai bentuk ‘ta’dziman
wa ikroman’ atas ilmu agama yang pernah diajarkan,dengan ini semoga ilmu yang
didapat mendapat ‘barokah’ dan bermanfaat.Tujuan lain tentunya berkumpul dengan
teman-teman seperjuangan dulu untuk berbagi kenangan atau hanya sekedar
mengetahui kesibukan masing-masing,Dalam hal ini biasa kami menyebutnya
‘reoni’.
Sudah
hampir satu tahun saya tidak berkunjung ke pesantren,ternyata sudah banyak
perubahan.Komplek al-fatah ternyata sekarang sudah ‘disulap’ menjadi bangunan baru tempat untuk belajar anak-anak SMK Keperawatan.yang berarti tidak
ada lagi kamar dimana saya tidur dulu,aula tempat saya belajar dan lain sebagainya.Komplek al-husain pun
telah dibangun dengan bangunan tiga tingkat lengkap dengan kantor dan
pengurusnya.Santri pun sekarang tidak perlu repot-repot mengambil air –Nimbo- ataupun ngantri mandi karena ruang-ruang kamar mandi sudah
lumayan banyak. Sebagai santri alumni tentunya saya bangga dengan perubahan ini,karena
dengan sarana prasarana yang lengkap memudahkan santri untuk lebih banyak
belajar dalam keadaan yang nyaman.
Ketika
sampai di pondok kebetulan hari itu adik-adik santri (wan dan wati) sedang mengadakan
acara ‘jam’iyatul mubaligin kubro’ –Dulu kita menyebutnya seperti itu- yaitu berkumpulnya santriawan santriawati
nurul huda yang secara bergiliran mendapat tugas sebagai pembawa acara,membaca
kitab kuning berikut menjelaskanya,khitobah,syarhil qur’an dan lain sebagainya.yang
gunanya untuk melatih mental dan kemampuan santri dalam bidang-bidang
tersebut.Sebenarnya saya tertarik untuk mendengarkannya tapi karena saya ada
acara yang lain bersama teman-teman alumni tentunya dengan perasaan menyesal saya
tidak bisa mengikutinya.
Santri
alumni yang hadir waktu itu tidak terlalu banyak dibandingkan dengan jumlah
alumni yang mencapai ratusan bahkan ribuan orang.Ya mungkin karena informasi
yang kurang ataupun memang ada yang izin dan akan hadir pada hari ‘H’ nya haul. yang hadir waktu
itu tidak mencapai seratus alumni. Namun tentunya tidak menyurutkan kita untuk
melaksanakan agenda yang telah direncanakan.
Setelah
‘khataman al-qur’an’ agenda selanjutnya yaitu rapat alumni.ada dua tema besar
yang dibahas waktu itu yaitu tentang pertemuan alumni apakah akan dilaksanakan
seperti biasa yaitu setiap tanggal 5 syawal ataukah digabungkan dengan haul nya
mbah yayi abdulah sayuti?.Dan pembahasan Yang kedua tentang rencana alumni untuk pengadaan
buku-buku bacaan (perpustakaan).
Pembahasan
pertama tentang reoni alumni, diskusi
pun berjalan ‘alot’ dan masing-masing mengutarakan pendapatnya namun
alhamdulilah dapat diambil kesepakatan bahwa reoni santri alumni digabungkan
dengan haul-nya mbah sayuti.
Yang
menjadi kealotan dalam pembahasan ini adalah
analisa mengenai kehadiran atau ketidak
hadiran alumni.Sampai saat ini memang , kehadiran alumni dalam acara-acara
reoni belum cukup menggembirakan.Ratusan bahkan ribuan alumni belum bisa
berkumpul secara bersama.Hal ini menurut saya selain sense of belonging nya belum terbentuk juga karena organisasi
alumni ini usia nya masih muda yaitu baru berumur lima tahun.
Secara
historis tentang organisasi ini terbentuk adalah atas saran dari abah KH.Moh.
sohib yang waktu itu menyarankan kepada saya dan teman-teman alumni untuk mengadakan halal bihalal dan reoni alumni.Saya
menyanggupinya karena kebetulan saya juga telah menyelesaikan kuliah saya,sehingga
bisa lebih serius menggarap acara tersebut.Maka waktu itu saya mengumpulkan
teman-teman alumni yang masih bisa dideteksi keberadaannya guna pembentukan panitia. teman-teman menunjuk saya pada waktu itu sebagai ketua
panitia.Ya memang berat untuk mendeteksi keberadaan alumni apalagi ini
merupakan kegiatan pertama kalinya namun berkat keseriusan panitia maka acara
ini pun bisa dilaksanakan.
Pada
acara halal bihalal dan reoni alumni
yang pertama ini,agenda besar panitia adalah pembentukan organisasi alumni.Maka
acara pun kita susun yaitu pada pagi harinya acara pengajian dan pada siang
harinya rapat pembahasan tentang pembentukan organisasi alumni.Sekitar seratus
an lebih alumni pada waktu itu hadir mengikuti kegiatan Pada pagi harinya yaitu
pengajian yang di isi dengan pesan dari pimpinan pondok pesantren nurul huda (abah
Ghufron) sebagai penguat legalitas acara ini dan ‘mau’idatul hasanah’ dari ustadz hamzah
yang merupakan alumni tahun 80-an.
Pada
siang harinya sidang pembentukan organisasi ini pun dilaksanakan.setelah
berdiskusi agak lama maka disepakatilah pembentukan organisasi ini dengan nama
Ikatan Santri Alumni Nurul Huda (Iksan Huda ) Pringsewu dengan batas waktu yang
tidak ditentukan yang diketuai oleh ustadz hamzah dengan waktu satu periode 3
tahun (2007-2010).Tidak lupa pula dibentuklah coordinator-koordinator wilayah
yang bertanggung jawab terhadap pengorganisiran alumni di wilayahnya
masing-masing pun selain itu juga memutuskan setiap tanggal 5 syawal sebagai
acara halal bihalal dan reoni alumni .
Dalam
pengamatan saya,organisasi ini dalam kurun satu periode tersebut ibarat bayi
yang baru lahir,belajar merangkak dan berjalan.Namun memang sungguh disayangkan
dalam periode ini tidak ada program sama sekali bahkan untuk hanya sekedar pembentukan
ketua reoni dan halal bihalal.Sehingga sampai –sampai setelah acara tahunan
tersebut tidak ada pembubaran dan pembentukan panitia kembali.Artinya susunan
kepanitiannya selalu orang-orang itu saja. Tapi alhamdulilah walaupun terkadang
pengurus intinya tidak bisa hadir karena mungkin banyak acara dan kesibukan
namun acara ini tetap berlangsung secara tahunan.
Setelah
periode kepengurusan ini selesai maka periode berikutnya iksan huda di pimpin
oleh ust.Syafe’I dan baru berjalan satu tahun ini.Semoga saja dengan
kepemimpinannya bisa banyak program-program atau solusi-solusi masalah
kevakuman organisasi bisa diatasi.Dan
niat baiknya untuk memajukan organisasi dapat terlihat dari kehadirannya pada acara
reoni kemarin.
----0000----
Permbahasan
yang kedua dalam reoni kemarin membahas tentang usulan pengadaan buku-buku
bacaan bagi santri (Perpustakaan) hal ini memang sangat penting karena dalam dunia
pendidikan perpustakaan adalah ibarat jantungnya dalam tubuh kita.Santri harus
mempunyai keluasan ilmu agama maupun umum sehingga ketika kembali dalam
masyarakat mampu beradaptasi dan menjawab problematika yang muncul.keluasan
ilmu ini tidak akan terwujud apabila santri hanya mendapat ilmu hanya dalam
pelajaran-pelajaran di kelas saja.Apalagi dengan jangka waktu 3 tahun
sebagaimana kebanyakan alumni santri saat ini.Karenanya Sebagai alumni tentunya
harus ikut juga memikirkan kemajuan pendidikan adik-adik santri kita sebagai
bentuk tanggung jawab kita sebagai alumni.
Dalam
poin ini tidak ada pembahasan yang panjang karena para alumni sepakat dan
mendukung program ini.
---0000---
Dari
pertemuan ini menurut saya merupakan langkah awal menyegarkan kembali
organisasi apalagi dengan telah ditentukanya reoni akbar alumni santri nurul
huda digabung dengan haulnya mbah yayi Abdullah sayuti.Secara historis, mulai
dari terbentuknya organisasi iksan huda ini sampai sekarang, ada beberapa
permasalahan ingin saya sampaikan yaitu :
1) Dalam
pengamatan saya, program-program kerja cenderung lahir dari angkatan muda (lulusan
tahun 2000 keatas) begitupun dalam pelaksanaan tugasnya.Ini mungkin dapat
dipahami dimana angkatan muda masih mempunyai kebebasan dalam bergerak dan belum
banyak kesibukan seperti mengurus keluarga.
2) Belum
maksimalnya coordinator-koordinator wilayah dalam melaksanakan tugasnya yang
berpengaruh pada maksimalnya kehadiran para alumni
3) Visi
misi organisasi masih cenderung sempit yang hanya sebatas tempat silaturrahmi
dan berkumpulnya para alumni
4) Tidak
adanya data yang valid tentang keberadaan alumni sehingga cenderung
coordinator-koordinator diwilayah hanya menghubungi alumni yang seangkatannya
saja sedangkan alumni yang diluar angkatannya tidak bisa diketahui
5) Kepengurusan
yang belum solid seperti kurang terjalinnya komunikasi antar pengurus
6) Peran
santriawati alumni yang belum digarap secara maksimal.hal ini wajar karena walaupun
dalam satu pesantren akan tetapi tentunya antara santri putra dan santri putri
belum tentu saling mengenal
Dari
beberapa analisa tersebut diatas,pertanyaan yang muncul dibenak saya adalah Quo
Vadis Iksan Huda? Apakah akan menjadi organisasi yang ‘Wujudihi ka ‘adamihi’ yaitu adanya seperti tidak adanya?Atau akan
berjalan ditempat saja,ataupun seperti air yang mengalir saja?.
Tentu
itu bukan yang kita harapkan, karenanya kita tidak boleh diam dan menunggu saja
apa adanya.kedepannya organisasi iksan huda ini tentu nya harus segera berbenah
sehingga menjadi sebuah organisasi yang diharapkan,minimal menjadi organisasi yang
mampu menumbuhkan sense of belonging
and sense of responsibility dari para
anggotanya. untuk mewujudkan itu perlu perubahan yang harus dimulai dari pengurus nya terlebih
dahulu sebagai penggerak roda organisasi.Karenanya agenda besar yang harus
dilakukan pengurus adalah
Pertama, Harus bisa
mendeteksi keberadaan alumni (Putra maupun putri) sehingga program kerja yang
dilaksanakan alumni bisa tersosialisasi secara maksimal.Secara Teknis misalnya bisa
dengan membuat buku album alumni seluruh angkatan.
Kedua, Kepengurusan
organisasi haruslah mewakili dari santri alumni putra dan putri sehingga lebih
memudahkan pengurus dalam kerja dilapangan,sebab tentu kalau alumni santri putra
saja yang mengkoordinir dilapangan terkadang ada rasa etis dan tidak etis
ketika harus mensosialisasikan ke alumni santri putri.
Ketiga, Sebagai pucuk
pimpinan organisasi haruslah mempunyai data yang lengkap keberadaan pengurus
dibawahnya terutama terhadap
coordinator-koordinator diwilayahnya sehingga ketika menginstruksikan program
kerja bisa langsung dilaksanakan.
Ke empat,
Visi misi organisasi haruslah di tinjau ulang yang bukan saja hanya sebagai
tempat silaturrahmi alumni saja akan tetapi lebih luas dari itu karenanya
begitu penting dibuat rumusan AD/ART organisasi sehingga hendak dibawa kemana
organisasi ini lebih terencana dan terarah.
Ke lima, Aspirasi dari
bawah (Bottom-Up) memang sangat perlu
dalam sebuah organisasi yang menandakan telah terbentuknya sense of belonging terhadap organisasi,akan tetapi kalau aspirasi
itu tidak muncul-muncul juga dari para anggota maka sebagai pengurus tentunya
jangan berdiam diri dan yang terbaik adalah kebijakan Top-Down yaitu aspirasi langsung dari pengurus.
Catatan
kecil diatas semoga menjadi bahan masukan sekaligus kritik konstruktif untuk
membangun lebih baik lagi organisasi kita yaitu ikatan santri alumni nurul huda
(Iksan Huda),Sebagai alumni yang pernah di didik disana tentunya kita mempunyai
ikatan emosional yang tinggi tanpa memandang angkatan tahun berapa masuk atau
keluar tapi yang jelas jangan pernah kita melupakan sejarah proses pendidikan
kita ataupun memutuskan tali silaturrahmi.Mari belajar,mengabdi dan berkarya.Semoga
bermanfaat.Wallohu ‘alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar