Senin, 03 Desember 2012

Tiga Kata Ampuh Membangun Rumah Tangga Harmonis

Oleh : Abdul Rohim (11/11/2012)



Setiap orang pasti menginginkan rumah tangga nya bahagia. Kebahagian lahir dari pasangan yang mengerti dan bisa menempatkan peran nya secara benar. Bila seorang istri misalnya, tidak mengerti keadaan suami dan bisanya hanya memaksakan kehendak supaya suaminya bisa menuruti permintaanya, maka otomatis suami akan merasa tertekan. Begitupun sebaliknya, seorang suami yangmemperlakukan istrinya sewenang-wenang tanpa melihat kondisi istri maka yang terjadi bukanlah kebahagiaan akan tetapi penindasan.





Dari sinilah bahwa dalam membangun rumah tangga bila mengiginkan tetap berjalan harmonis sehingga kebahagiaan dapat diraih, kedua belah pihak baik suami maupun istri harus bisa saling mengerti dan memahami situasi dan kondisi yahg terjadi. Selain itu komunikasi yang baik berupa kata-kata yang halus menjadi kunci dalam kebahagiaan berumah tangga.



Ketiga kata itu bisa dijabarkan sebagai berikut :



Pertama ; Bila anda menyuruh kepada pasangan anda, katakanlah TOLONG yang diucapkan secara lembut. Sehingga terkesan walaupun kita menyuruh tapi bagi yang disuruh tidak merasa disuruh akan tetapi membantu atau menolong. Ingat, bahwa watak manusia itu tidak ingin direndahkan, sehingga dengan kata tolong tidak mengakibatkan anggapan bahwa kita seakan-akan merendahkannya, menjadikan budaknya atau anggapan jelek lainnya.



Kemelut yang terjadi dalam rumah tangga bisa jadi disebabkan karena salah satu pihak tidak menghormati nya, menganggapnya hanya sebagai pelayan nya. tradisi ini menjadi budaya yang sudah dianggap benar semisal istri adalah pelayan suami.maka timbullah kesewenang-wenangan suami terhadap istri. Istri disuruh ini itu padahal mungkin istrinya waktu itu sedang kelelahan ataupun sedang sakit.



Karenanya perlu ditumbuhkan konsep dalam rumah tangga itu bukan pelayan akan tetapi saling membantu, saling tolong-menolong.



Kedua; Bla kita telah dibantu maka balaslah dengan mengucapkan terima kasih. Kata sepele namun berat mengucapkannya. Mungkin kita merasa bila sudah menjadi suami istri maka kata terima kasih tidak perlu diucapkan dikarenakan kita menganggap bahwa membantu itu memang seharusnya dilakukan. Anggapan ini tentu keliru, bagaimanapun juga, walaupun jiwa kita telah disatukan,namun kita adalah tetap jiwa yang berbeda. Manusia mempunyai watak ingin dihormati dan dihargai karenanya ucapan terimakasih adalah ungkapan penghargaan baginya.



Ketiga; Bila ada kemelut dalam rumah tangga, janganlah cari pembenaran masing-masing karena kebenaran akan menjadi relative tergantung sudut pandang darimana melihatnya. Maka berlomba-lombalah untuk saling meminta MAAF. Kesampingkan ego kita apalagi menganggap bahwa kitalah yang paling benar.

Bila suasana nya sudah reda, pikiran sudah jernih maka kita bisa melihat siapa sebenarnya yang paling mendekati benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar