Sudah mafhum adanya, bahwa dalam islam setiap orang muslim meyakini bahwa mereka hidup di dunia bukan hanya untuk hari ini saja. Ada kehidupan setelah kematian. Ada pertanggungjawaban kelak (wabil akhiroti hum yuuqinun). Karenanya di dunia, menjadikannya sebagai ladang untuk memperbanyak amal.
Allah SWT. memberikan kemudahan dalam setiap ibadah seseorang dan tidak menginginkan kesulitan bagi hambanya. Karenanya seluruh aktivitas seorang muslim bila diniatkan untuk beribadah, dicatat oleh Allah SWT sebagai amal kebaikan.
Semisal kita mencari nafkah untuk anak istri kita karena Allah ta'ala, maka itu merupakan sebuah amal kebaikan. Tapi bandingkan bila kita mencari nafkah hanya untuk memenuhi kebutuhan perut saja, tentunya ini tidak menjadi sebuah amal kebaikan yang dicatat oleh Allah SWT.
Kita bisa membaca dalam sebuah hadits nabi bagaimana orang yang berjuang dijalan Allah SWT akan tetapi mereka masuk neraka, apa sebab? karena mereka tidak ada niat berjihad karena Allah, akan tetapi mereka berjihad karena ingin dipuji sebagai pejuang.
Karenanya, para ulama memberikan syarat penting dalam setiap ibadah, yaitu niat karena Allah. Dalam sebuah kaidah usul fiqih yang diambil dari hadits nabi menyatakan 'al-umur bi maqosidiha' (Segala sesuatu tergantung tujuannya).
Alhasil, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan pahala, karena setiap aktifitas seorang muslim dinilai ibadah oleh Allah SWT. dengan syarat di niatkan untuk mengharap ridho Allah SWT.
Sukoharjo,9 fEB 2014 PKL 20.50 WIB in my sweet home.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar